Sabtu, 05 April 2014

4 Jenis Teman

Teman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang bersama - sama bekerja (berbuat, berjalan). Sedangkan menurut Wikipedia Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Sebagai mahluk sosial, dalam menjalani kehidupan sehari - hari seorang manusia membutuhkan kehadiran orang lain untuk bersosialisasi dan mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu ternyata hubungan pertemanan yang sebelumnya diharapkan akan membuahkan manfaat positif ternyata dapat berpeluang menghasilkan hal yang sebaliknya yaitu saling merugikan. Oleh karena itu hendaknya kita bersikap selektif dalam memilih seorang teman. Ibnul Qayyim rahimahullah membagi teman menjadi 4 golongan, yaitu :
  1. Teman bergaul laksana makanan yang tidak bisa ditinggalkan meski hanya sehari. Teman seperti ini adalah teman yang mampu mendatangkan kebaikan yang besar kepada kita, baik kebaikan dalam hal duniawi maupun dalam hal akhirat. Mereka adalah para alim ulama'.
  2. Teman bergaul laksana obat yang dibutuhkan di saat sakit. Teman seperti ini adalah teman yang jalinannya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti rekan kerja, tetangga, karib kerabat.
  3. Teman bergaul laksana penyakit dengan berbagai tingkatan dan macamnya. Teman seperti ini tidaklah mendatangkan manfaat dan keuntungan di dunia terlebih di akhirat, seperti teman pemalas, penghasut, suka ghibah, dll.
  4. Teman bergaul laksana racun yang akan membinasakan kita. Teman yang seperti ini selalu menyeru kepada kesyirikan dan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan membinasakan kita di dunia dan menyengsarakan di akhirat.
Dalam hadistnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Semoga kita mampu lebih selektif dalam bergaul dan memilih teman. Semoga bermanfaat.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar