Kamis, 30 Januari 2014

Amalan Hari Jum'at yang Istimewa

Malam jum'at, waktunya buat posting artikel ngaji.
Hari jum'at adalah salah satu hari yang memiliki banyak keutamaan, diantara keutamaan tersebut adalah hari jum'at merupakan hari dimana Nabi Adam diciptakan dan Nabi Adam meninggal, hari raya untuk tiap pekannya, pada hari ini terdapat suatu waktu yang sangat mustajab saat kita memanjatkan do'a, kiamat akan terjadi pada hari ini dan orang yang meninggal pada hari ini akan dilindungi dari fitnah alam kubur. Begitu mulianya hari ini sehingga kita dianjurkan untuk mengerjakan beberapa amalan serta menjauhi amalan - amalan yang terlarang. Adapun amalan - amalan tersebut adalah :
  • Memperbanyak membaca sholawat kepada Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. 
“Sesungguhnya diantara hari - hari kalian yang paling mulia adalah hari Jum’at. Karena itu, perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu karena shalawat kalian akan ditampakkan kepadaku.” (HR. Abu Dawud dalam As Sunan no. 1528 dari Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu. An Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Shalihin menyatakannya sahih)
  • Membaca surat Al Kahfi pada malam jum'at dan siang harinya, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh An Nasa'i dan Al Baihaqi.
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
  • Disunnahkan membaca surat As Sajdah dan Al Insan pada saat sholat subuh di hari jum'at, sebagaimana hadist berikut ini.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca “alif-lam-mim, as-sajdah” (surat As-Sajdah) dan “hal ata ‘alal insani …” (surat Al-Insan). Sementara, pada shalat Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al-Jumu’ah dan surat Al-Munafiqun. (HR. Muslim dan Abu Daud)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca ‘alif-lam-mim … tanzil, as-sajdah‘ (surat As-Sajdah) dan ‘hal ata ‘alal insani‘ (surat Al-Insan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mendahulukan datang ke masjid di awal waktu guna menjalankan sholat jum'at, sebagaimana hadist berikut ini.
“Apabila hari Jumat datang, para malaikat duduk di depan pintu masjid - masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang sesuai dengan waktu kedatangan mereka. Ada orang yang seperti berkurban unta, ada yang seperti berkurban sapi, ada yang seperti berkurban kambing, ada yang seperti berkurban ayam, ada yang seperti berkurban burung, dan ada yang seperti berkurban telur. Ketika muazin melakukan azan dan imam sudah duduk di mimbar maka buku catatan ditutup dan mereka masuk masjid, mendengarkan khotbah.” (HR. Ahmad, sanadnya dinilai hasan oleh Syu’aib Al Arnauth)
“Apabila hari Jumat datang, malaikat berjaga di pintu - pintu masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang sesuai tingkat kedatangannya. Apabila ada orang yang telat datang maka malaikat ini berdoa untuknya. Mereka memanjatkan doa, ‘Ya Allah, jika dia sakit maka sembuhkanlah dia dan jika dia punya kepentingan maka selesaikanlah kebutuhannya.’ Mereka terus melakukan hal itu, sampai imam datang. Ketika imam datang, buku catatan ditutup kemudian distempel. Barang siapa yang datang setelah imam turun maka dia hanya mendapatkan shalat dan tidak mendapatkan jum'atan.”
  • Memperbanyak do'a karena pada hari jum'at terdapat waktu yang mustajab untuk berdo'a, sebagaimana hadist berikut ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda “Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar. (HR. Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya, di hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang muslim yang shalat dia memohon kebaikan kepada Allah, dan bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” (HR. Ahmad, statusnya sahih)
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallaho 'anhu dari Rasulullah sholallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda "carilah waktu yang mustajab itu di akhir waktu setelah sholat ashar" (HR. Abu Dawud, An Nasa'i dan Al Hakim. Shohih atas syarat Muslim)
  • Tidak menghususkan malam jum'at untuk sholat malam dan tidak menghususkan siang harinya untuk berpuasa, sebagaimana hadist riwayat Muslim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda "janganlah kamu menghususkan malam jum'at untuk mengerjakan sholat dari malam - malam lainnya dan janganlah kamu menghususkan (siang) hari jum'at dengan puasa dari hari - hari lainnya kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan seseorang kalian" (HR. Muslim no. 2740)
Semoga Allah memudahkan kita memahami ilmu dan meringankan kita untuk mengamalkannya. Semoga bermanfaat.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar